http://adskpak.com/?type=2&id=Puja Setiawan&sid=21685

test1

Jumat, 15 Maret 2013

ELECTRICAL ENGINEERING: TEORI DASAR LISTRIK

ELECTRICAL ENGINEERING: TEORI DASAR LISTRIK

TEORI DASAR LISTRIK

 PENGENALAN ARUS SEARAH.

1.1. Generator Arus searah.
Adalah Mesin pengubah energi Mekanik menjadi energi Listrik, sedangkan penggerak Bahasa Dari Generator disebut prime mover Yang dapat berbentuk turbin air, UAP, Mesin diesel dll.
Sistem penyalaan kerjanya adalah berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit Dan emf atau INDUKSI Akan Timbul Beda tegangan Dan komutator adanya Yang dipasang PADA Sumbu pembangkit Maka terminal PADA pembangkit Akan terjadi tegangan searah.

1.2. Batere atau Accumulator.
Batere atau akumulator adalah sebuah sel Listrik dimana didalamnya berlangsung alt Proses elektrokimia Yang reversibel (dapat berbalikan) Artikel Baru efisiensinya Yang Tinggi. Yang dimaksud Artikel Baru alt Proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung alt Proses pengubahan KIMIA menjadi Tenaga Listrik (alt Proses pengosongan), Dan sebaliknya Bahasa Dari Tenaga Listrik Tenaga menjadi KIMIA (pengisian book value Artikel Baru Cara regenerasi Bahasa Dari elektroda-elektroda Yang dipakai, yaitu Artikel Baru melewatkan Arus Listrik Dalam, arah (Polaritas) Yang berlawanan didalam sel.
TIAP sel batere Suami terdiri bahasa Dari doa Macam elektroda Yang berlainan, yaitu elektroda positif Dan elektroda yang negatif Yang dicelupkan Dalam, suatu larutan KIMIA.

1.3. Arus Listrik:
adalah mengalirnya elektron secara kontinyu PADA konduktor akibat perbedaan elektron PADA JUMLAH beberapa LOKASI Yang JUMLAH elektronnya regular tidak sama. satuan Arus Listrik adalah Ampere.1 ampere Arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628x1016 atau sama Artikel Baru 1 Coulumb per Detik meliwati suatu penampang konduktor. I = q    [ampere]
                                           t


1.4. Kuat Arus Listrik.
Adalah Arus Yang Tergantung PADA BANYAK sedikitnya Elektron prabayar bebas Yang lalai pintu gerbang melewati suatu penampang KAWAT Dalam, satuan waktu.
Difinisi: Amper adalah satuan KUAT Arus Listrik Yang dapat memisahkan 1.118 miligram perak nitrat Bahasa Dari perak Murni Dalam, Satu Middle East.
Rumus - Rumus untuk Menghitung banyaknya muatan Listrik, KUAT Arus Dan waktu.
Q = I xt ...... [Coulomb] I = Q / t ..... [ampere] t = Q / I. .... [secon]

1 (satu) Coulomb = 6,28 x 1018 elektron
Dimana:
Q = banyaknya muatan Listrik Dalam, satuan coulomb
I = Kuat Arus Dalam, satuan Amper.
t = waktu Dalam, satuan Middle East.
Contoh soal mengenai Kuat Arus Listrik.

Sebuah batere memberikan Arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit. Berapakah banyaknya muatan Listrik Yang dipindahkan?.
Jawab: Diketahui: I = 0,5 amp
t = 2 menit.
Ditanyakan: Q (Listrik muatan).
Penyelesaian: t = 2 menit = 2 x 60 = 120 Middle East
Q = I xt
    = 0,5 x 120 = 60 coulomb.

1.5. Rapat Arus.
Difinisi: rapat Arus ialah besarnya Arus Listrik TIAP-TIAP mm2 barisan aritmetik penampang KAWAT
Rumus-Rumus DIBAWAH inisial untuk Menghitung besarnya rapat Arus, KUAT Arus Dan penampang KAWAT.



S = I / q ....... [A / mm]

Dimana: S = Rapat Arus [A / mm ²]
               I = Kuat Arus [Amp]
              q = barisan aritmetik penampang KAWAT [mm ²]

1.6. Tahanan Dan Daya hantar.
Tahanan difinisikan sbb:
1 (Satu Ohm / Ω) adalah Tahanan Satu Kolom udara Raksa Yang panjangnya 1063 mm Artikel Baru penampang 1 mm ² PADA temperatur 0 º C.
Daya hantar didifinisikan sbb:
Kemampuan penghantar Arus atau Daya hantar Arus sedangkan penyekat atau Isolasi adalah suatu Bahan Yang mempunyai Tahanan Yang Besar Sekali sehingga regular tidak mempunyai Daya hantar atau Daya hantarnya Kecil Yang berarti Ulasan Sangat Sulit dialiri Arus Listrik.
Rumus untuk Menghitung besarnya Tahanan Listrik terhadap Daya hantar Arus.





Dimana: R = Tahanan KAWAT LISTRIK [Ω / ohm]
G = Daya hantar Arus [Y / mho]
Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap barisan aritmetik Luas penampangnya.
Bila suatu penghantar Artikel Baru Panjang l, Dan penampang q Serta Tahanan JENIS ρ (rho), Maka Tahanan penghantar nihil Adalah:



Dimana: R = Tahanan KAWAT [Ω / ohm]
= Panjang KAWAT [meter / m] l
ρ = Tahanan JENIS KAWAT [Ωmm ² / meter]
q = penampang KAWAT [mm ²]
faktot-Faktor Yang mempengaruhi value per share resistensi, KARENA Tahanan suatu bahan JENIS Ulasan Sangat Tergantung PADA:
• Panjang Tahanan
• barisan aritmetik penampang konduktor.
• JENIS konduktor
• temperatur.


1.7. potensial.
potensial LISTRIK adalah fenomena berpindahnya Arus Listrik akibat LOKASI Yang berbeda potensialnya. Bahasa Dari haltsb Diatas kitd mengetahui adanya perbedaan potensial Listrik Yang sering disebut beda potensial. Bahasa Dari satuan beda potensial adalah Volt.

II Rangkaian ARUS SEARAH
PADA suatu Rangkaian Akan mengalir Arus (gambar.4.a, 4b.), Apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Adanya Sumber tegangan
2. Adanya Alat penghubung
3. Adanya Beban





PADA kondisi sakelar S Terbuka Maka Arus regular tidak Akan mengalir melalui Net.
Apabila sakelar S ditutup Maka Akan mengalir Arus Ke Beban R Dan Ampere meteran menunjuk akan sesuatu.
Untuk Artikel Kata berbaring syarat mengalir Arus PADA suatu Rangkaian harus Tertutup.
2.1. CARA PEMASANGAN ALAT Ukur.
Pemasangan Alat ukur Volt meter yang dipasang paralel Artikel Baru Sumber tegangan atau Net, KARENA Tahanan Dalam, Bahasa Dari Volt meteran Ulasan Sangat Tinggi.

Sebaliknya pemasangan Alat ukur Ampere meteran dipasang seri itu, maka hal inisial disebabkan Tahanan Dalam, Bahasa Dari Amper meteran Ulasan Sangat Kecil.
2.2. Hukum OHM.
PADA suatu Tertutup Rangkaian:










Besarnya Arus Aku berubah sebanding Artikel Baru tegangan V berbanding terbalik Dan Artikel Baru Beban Tahanan R, atau dinyatakan Artikel Baru Rumus:


Contoh:
Suatu Beban Yang mempunyai Tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan (V) Yang besarnya 220 Volt.
Berapa Besar Arus (I) Dan Daya (P) Yang mengalir PADA Rangkaian nihil?.
Jawab:




2.3. Hukum Kirchoff.
PADA terkait masih berlangsung Listrik Rangkaian, Dari JUMLAH Aljabar Arus-Arus Yang bertemu di Satu Titik adalah nol (ΣI = 0).









Jadi:

I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5



Pengetahuan Dasar Teknik Listrik

Tujuan Pembelajaran :
1.Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik 
2.Menganalisis rangkaian listrik arus searah 
3.Menganalisis rangkaian listrik arus bolak-balik Menganalisis rangkaian kemagnetan


A. Konsep Dasar Elektrostatika dan Penerapannya
     Apabila ada kutub positip dan kutub negatip, maka antara kedua kutub itu akan terdapat beda tegangan dan dengan demikian akan timbul arus listrik yang mengalir dari kutub positip ke kutub negatip.

    Sekarang air dipompa dari bejana B dan air itu dimasukkan ke dalam bejana A. Oleh karena itu air di dalam bejana A akan selalu lebih banyak dari pada dalam bejana B dan dengan demikian arus air yang konstan akan mengalir dalam pipa dDalam istilah teknik listrik dikatakan benda A memiliki potensial (tegangan) atau tekanan lebih tinggi dari pada B, sehingga antara A dan B           terdapat beda potensial atau disebut juga beda tegangan.


           Muatan listrik:
        Benda dikatakan bermuatan listrik:
        Netral: Jika jumlah muatan positipnya  (proton) sama dengan jumlah muatan  negatipnya (elektron).
        Bermuatan negatip: jika kelebihan elektron    atau kekurangan proton.
        Bermuatan positip: jika kekurangan elektron atau kelebihan proton
        Satuan muatan:   Coulomb (C)
       Gaya yang diakibatkan muatan q2 akibat muatan qatau sebaliknya digambarkan oleh hukum Coulomb:

    E = F     >> N (Newton)

          Q
    Besarnya kuat (intensitas) medan listrik E di sekeliling adalah:
         F = k. (q1 q2)  N/C
                      r2

Keterangan 
     k= konstanta yang besarnya tergantung pada sistem yang dipakai  dan medium yang  digunakan.= 9 x 109


         r = jarak antara kedua muatan, dalam satuan meter (m).
    Medan Magnet
Arah Gaya Ditentukan Dengan Kaidah Tangan Kanan
         Besar gaya (F) pada muatan yang bergerak dalam medan magnet bergantung pada hasil kali keempat faktor di bawah ini:
q, besar muatan (Coulomb)
v, besar kecepatan muatan  (meter/detik).
B, besar (atau kuat) medan magnet (Weber/meter2).
sin θ, dengan θ adalah sudut antara garis-garis medan dan kecepatan v, maka:

     F =q.v.B. Sin θ (Newton)