1.Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
2.Menganalisis rangkaian listrik arus searah
3.Menganalisis rangkaian listrik arus bolak-balik Menganalisis rangkaian kemagnetan

A. Konsep Dasar Elektrostatika dan Penerapannya

Sekarang air dipompa dari bejana B dan air itu dimasukkan ke dalam bejana A. Oleh karena itu air di dalam bejana A akan selalu lebih banyak dari pada dalam bejana B dan dengan demikian arus air yang konstan akan mengalir dalam pipa d. Dalam istilah teknik listrik dikatakan benda A memiliki potensial (tegangan) atau tekanan lebih tinggi dari pada B, sehingga antara A dan B terdapat beda potensial atau disebut juga beda tegangan.
Benda dikatakan bermuatan listrik:
Netral: Jika jumlah muatan positipnya (proton) sama
dengan jumlah muatan negatipnya (elektron).
Bermuatan negatip: jika kelebihan elektron atau kekurangan proton.
Bermuatan positip: jika kekurangan elektron atau kelebihan proton
Satuan muatan: Coulomb (C)
Gaya yang diakibatkan
muatan q2
akibat muatan q1
atau sebaliknya
digambarkan oleh hukum Coulomb:
E = F >> N (Newton)
Q
Besarnya kuat (intensitas) medan listrik E di sekeliling adalah:
F = k. (q1 q2) N/C
E = F >> N (Newton)
Q
Besarnya kuat (intensitas) medan listrik E di sekeliling adalah:
F = k. (q1 q2) N/C
r2
Keterangan
k= konstanta yang
besarnya tergantung pada sistem yang dipakai
dan medium yang digunakan.= 9 x 109
r = jarak antara kedua
muatan, dalam satuan meter (m).
Medan Magnet
![]() |
Arah Gaya Ditentukan Dengan Kaidah Tangan
Kanan
|
Besar gaya (F) pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet bergantung pada hasil kali keempat faktor di bawah
ini:
q, besar muatan (Coulomb)
v, besar kecepatan
muatan (meter/detik).
B, besar (atau kuat) medan
magnet (Weber/meter2).
sin θ, dengan θ adalah sudut antara
garis-garis medan dan kecepatan v, maka:
F =q.v.B. Sin θ (Newton)